Dinamikasumbawa.com, SUMBAWA- Adanya dugaan pembangunan smelter dan perekrutan tenaga kerja oleh PT SJR dan rekanannya, membuat pihak perusahaan angkat bicara. Menurut PT SJR, apa yang dituduhkan oleh sekelompok masyarakat Desa Lawin, Kecamatan Ropang itu tidak benar.
Humas PT SJR, Lukman Mubarak mengatakan, bahwa pihaknya belum melakukan pembangunan smelter di kawasan eksplorasinya di Kecamatan Ropang. Namun, dia tidak membantah bahwa memang sedang ada pembangunan di lokasi tersebut. Yakni pembangunan pabrik pengolahan. “Tidak ada pembangunan smelter di kita,” ujar Barak, akrabnya disapa kepada wartawan media ini.
Dijelaskan, pabrik pengolahan ini diperuntukkan untuk mengolah material hasil eksplorasi di lokasi. Itupun pengolahannya akan dilakukan saat tahapan produksi. Karena, jika berbicara pembangunan smelter, tentu saja pembangunannya akan dilakukan secara besar-besaran.
Barak mengungkapkan, saat ini pembangunan pabrik itu masih dalam tahap pra konstruksi. Saat ini pihaknya sedang melakukan pemasangan patok guna pembangunan pabrik itu. Pihaknya juga tengah mempersiapkan material lainnya guna pembangunan itu.
Mengenai proses rekrutmen, hal itu juga belum dilakukan. Karena, jika proses rekrutmen sudah dimulai, tentu akan disampaikan kepada masyarakat di wilayah sekitar lingkar eksplorasi PT SJR, seperti sebelumnya.
Sedangkan terkait pekerja asing yang berada di lokasi sebanyak 20 orang, Barak mengatakan bahwa itu juga tidak benar. Memang ada warga asing di lokasi, namun hanya sebanyak empat orang. Para warga asing itu juga tidak bekerja, hanya melakukan pengecekan di lokasi. “Mereka hanya mengecek aja. Seminggu kemudian mereka balik lagi. Belum ada apa-apa,” imbuhnya.
Terkait aksi yang akan dilakukan sekelompok warga Lawin itu, menurutnya itu adalah hak dari masyarakat tersebut. Apabila sekelompok warga itu juga ingin melakukan mediasi di Polres Sumbawa, pihaknya siap untuk menunggu undangan. (DS/02)