Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Setelah kunjungan Wakil Menteri PKP ke kawasan Jempol Labuhan Sumbawa, rencana penataan kawasan tersebut belum jelas. Karenanya, Pemda Sumbawa kembali mengajukan proposal ke pemerintah pusat terkait rencana penataan kawasan tersebut. Dimana kebutuhan anggarannya, mencapai Rp 28, 5 miliar, sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang sudah tersusun.
“Jadi, kita perlu ajukan proposal susulan, karena sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi terbaru terkait rencana penataan kawasan tersebut,” kata Kabid Kawasan permukiman Dinas PRKP Kabupaten Sumbawa, Rizqi Helfiansyah, Senin (17/3/2025).
Rizqi mengungkapkan, pengajuan proposal tersebut merupakan bentuk ikhtiar pemerintah untuk mempercepat penataan salah satu kawasan kumuh di Sumbawa. Apalagi anggaran yang sebelumnya diusulkan sebanyak Rp 28,5 miliar di tahun 2024. Namun sampai saat ini belum ada kepastian.
“Jadi, kami berharap penataan jempol lanjutan ini bisa dilakukan, karena semua persyaratannya sudah lengkap. Bahkan 13 bidang tanah terdampak sepanjang 450 meter sudah selesai dibayar di akhir tahun 2024,” ujarnya.
Rizqi menjelaskan, penataan terhadap kawasan Jempol pada prinsipnya merupakan kelanjutan dari program sebelumnya di lokasi yang sama. Hal itu dilakukan untuk mengembangkan sektor pariwisata di lokasi tersebut, terutama bagi masyarakat yang berada di dalam Kota Sumbawa.
“Jadi, penataan yang kita lakukan supaya sektor wisata unggulan kita terus menggeliat sekaligus meminimalisir jumlah kawasan kumuh di Sumbawa,” tambahnya.
Lebih lanjut Rizqi mengatakan, penataan kawasan sepanjang 450 meter itu dihajatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Terlebih lagi jika penataan tersebut sudah selesai dilakukan, maka kendaraan besar tidak akan diperbolehkan melintas, untuk menekan terjadinya kerusakan.
“Jadi, kendaraan yang boleh melintasi jalan tersebut akan kita batasi hanya sepeda dan sepada listrik saja. Sehingga perekonomian masyarakat setempat akan lebih lebih menggeliat,” pungkasnya. (DS/02)
