Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Masyarakat yang melakukan perekaman data KTP untuk pertama kali, juga diarahkan untuk merekam data identitas kependudukan digital (IKD). Hal ini dilakukan, untuk mempercepat progres dari program tersebut.
Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sumbawa, Jaya Kusuma mengatakan, untuk melancarkan program ini, para masyarakat yang melakukan perekaman data KTP untuk pertama kali, langsung diarahkan untuk merekam data IKD. Dengan harapan mempercepat persentase program tersebut. Selain itu, yang menjadi sasaran utama program ini adalah pegawai di instansi pemerintah. Serta, saat program Jango Desa berlangsung, juga dimanfaatkan untuk melakukan perekaman IKD. Mengingat, pihaknya memiliki keterbatasan personel dan waktu.
Jaya menjelaskan, IKD ini adalah salah satu program dari Dirjen Dukcapil, dalam rangka Indonesia Go Digital. Dimana dalam program ini, data kependudukan masyarakat bisa diunggah ke dalam HP android milik masing-masing.
Saat Ini program tersebut masih berproses, sambil berjalan pihaknya terus melakukan perekaman IKD ini. Pihaknya bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait untuk menyukseskan program ini. Seperti pihak Bandara, bank dan sejumlah instansi lainnya. “Dalam rangka kemudahan ini semua, pihaknya memberikan layanan IKD ini. Kemudahan itu yang diharapkan kedepannya, karena pemerintah ini menuju pemerintahan yang berbasis elektronik,” ujarnya.
Jaya mengungkapkan, program ini sudah resmi diluncurkan oleh pihak pusat. Diharapkan program ini bisa diselesaikan dalam tahun ini. Karena itu, personelnya menyebar di lapangan guna melakukan perekaman data. Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil juga tengah menggodok kerjasama dengan para pihak lainnya. Guna memudahkan masyarakat untuk menunjukkan identitas kependudukannya.
Lebih lanjut dikatakan, sejauh ini pihaknya hanya terkendala sistem perekaman. Ketika ramai dilakukan perekaman, maka sistemnya sedikit lambat.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki HP android, KTP manual tetap berlaku. Karena seperti diketahui, topografi Kabupaten Sumbawa yang cukup sulit, membuat akses jaringan internet di sejumlah tempat tidak tersedia. Karenanya, masyarakat di lokasi tersebut menggunakan HP biasa. (DS/02)