Dinamikasumbawa.com, SUMBAWA- Investment Counselor Kedutaan Besar Denmark di Jakarta, melalui Danida Sustainable Infrastructure Finance (DSIF) Denmark, menjajaki peluang investasi proyek energi biomassa di Kabupaten Sumbawa. Karenanya, perwakilan Pemerintah Denmark itu, mendatangi Kantor Bupati Sumbawa, Selasa (16/08).
Kemudian, dilakukan pertemuan di Ruang Rapat H. Hasan Usman Lantai 1 Kantor Bupati Sumbawa. Pertemuan itu dihadiri Bupati Sumbawa, Wakil Bupati Sumbawa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Perangkat Daerah dan Tim dari Kedubes Denmark ini membahas rencana investasi Pemerintah Denmark di Kabupaten Sumbawa pada sektor energi biomassa berupa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa berkapasitas 50 MW.
Menurut Direktur Investasi Pemerintah Denmark, Jacob, proyek energi biomassa di Kabupaten Sumbawa ini merupakan proyek besar. Dengan nilai investasi mencapai Rp 2 Triliun lebih. Seluruh dananya bersumber dari Pemerintah Denmark, dengan skema 35 persen hibah dan 65 persen pinjaman lunak.
Disampaikan, Pemerintah Denmark memiliki keahlian dalam teknologi biomassa. Bahkan sudah bekerjasama dengan beberapa negara seperti Bangladesh dan Pakistan. Saat ini pihaknya tengah merintis kerjasama dengan Indonesia, melalui proyek energi biomassa di Provinsi NTB.
Menurutnya, di NTB proyek ini akan dilaksanakan di dua kabupaten. Yakni Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Sumbawa. Untuk Kabupaten Lombok Barat, Feasibility Study (FS) akan dilaksanakan mulai bulan depan dan diperkirakan memakan waktu sekitar 12 bulan. Selanjutnya, proyek biomassa Lombok Barat ini akan direplikasi di Kabupaten Sumbawa.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sumbawa, Lalu Suharmaji K, ST., MT menyampaikan, bahan baku utama proyek energi biomassa ini bisa berupa limbah pertanian seperti sekam, jerami, tongkol jagung, kulit jagung, dan bisa juga dari limbah padat rumah tangga. Menurutnya, limbah pertanian yang cukup melimpah di Kabupaten Sumbawa adalah limbah jagung. “Sumbawa punya potensi besar untuk biomassa, limbah jagung kita melimpah, tinggal bagaimana kesiapan kita dalam manajemen stok material biomassa”, ujarnya.
Ia membandingkan dengan proyek biomassa di Lombok Barat yang harus mengumpulkan sekitar 2.700 ton jerami per hari, bahkan memberdayakan BUMDes di tujuh kecamatan. Karena itu dia berharap, proyek biomassa ini dapat terealisasi di Kabupaten Sumbawa. Karena selain dapat memberikan dampak ekonomi dan dampak sosial, juga memberikan dampak energi yang sangat besar.
Sementara itu, Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah dalam arahannya meminta perangkat daerah terkait untuk segera mempersiapkan segala persyaratan yang diperlukan. Termasuk mempersiapkan manajemen stok limbah jagung serta memberdayakan Bumdes yang ada. “Meskipun kita punya sumber daya limbah jagung yang melimpah, namun kita harus punya sistem pengumpulan yang baik, termasuk memberdayakan Bumdes dalam manajemen pengumpulan limbah jagung,” harapnya. (DS/02)