Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sumbawa memastikan akan terus mengembangkan destinasi wisata hiu paus di Desa Labuhan Jambu Kecamatan Tarano. Destinasi ini kini menjadi salah satu daya tarik utama wisata bahari di Kabupaten Sumbawa.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Dr. Dedy Heriwibowo, Jumat (11/4/2025) mengatakan, wisata hiu paus menjadi primadona. Bahkan dalam sehari bisa ada ratusan wisatawan yang berkunjung.
“Ini merupakan peluang besar yang harus terus kita kembangkan,” ujar Dedy.
Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahun. Bahkan beberapa kapal pesiar yang bersandar di Sumbawa berencana memasukkan wisata hiu paus ke dalam paket kunjungan, tidak hanya terbatas di Desa Wisata Pamulung.
“Rencana pengembangan paket wisata ini sudah ada. Namun kendala utamanya adalah infrastruktur pendukung, karena tidak mungkin kapal lego jangkar di tengah laut,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, terang Dedy, pihaknya tengah mencari solusi. Agar wisatawan kapal pesiar yang memiliki waktu kunjungan terbatas, tetap dapat menikmati wisata hiu paus secara aman dan nyaman.
“Biasanya kapal pesiar hanya berlabuh selama beberapa jam. Kami berupaya agar paket wisata ini tetap bisa terealisasi dalam waktu terbatas tersebut,” katanya.
Selain aspek pariwisata, pemerintah daerah juga fokus pada pelestarian lingkungan dan keselamatan, baik bagi wisatawan maupun hiu paus itu sendiri. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem menjadi bagian penting dalam pengembangan wisata ini.
“Kami melihat dampak dari tingginya kunjungan wisatawan terhadap ekosistem hiu paus. Sudah mulai terlihat adanya luka-luka pada beberapa hiu paus. Karena itu, kami tengah menyiapkan pola pengelolaan khusus agar dampaknya dapat ditekan,” ujar Dedy.
Dari sisi ekonomi, pemerintah juga akan memfasilitasi pelaku UMKM dengan menyediakan lapak usaha serta memperluas area parkir guna mendukung aktivitas wisata.
“Kami ingin masyarakat bisa hidup berdampingan dengan hiu paus dan merasakan manfaat ekonominya secara langsung,” pungkasnya. (DS/02)