Wabup : Bahasa Daerah Harus Dilestarikan

Dinamikasumbawa.com, SUMBAWA- Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd. M.Pd., menyebutkan bahwa bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang harus dilestarikan, disamping bahasa nasional. Hal ini disampaikan wabup saat membuka secara resmi Kegiatan Lomba Seni Museum, dengan tema “Revitalisasi Bahasa Daerah, Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2022”.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Kesenian Taman Kerato ini, dilaksanakan Senin (24/10) pagi. Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Ketua Mejelis Ulama Indonesia Kabupaten Sumbawa, Para Camat se-Pulau Sumbawa, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sumbawa, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten, Para Kepala Sekolah SD/SMP se-Kecamatan Sumbawa, Para Budayawan Sumbawa, serta seluruh peserta lomba Seni Museum.

Dalam kegiatan itu, wabup mengatakan, bahwa bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang harus dilestarikan, disamping bahasa nasional. Wabup menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Dikbud Kabupaten Sumbawa dan segenap panitia penyelenggara. Karena dengan penuh kesadaran dan kecintaan akan warisan budaya Tau Samawa, telah menggagas dan menyelenggarakan kegiatan lomba ini.

Wabup juga menuturkan bahwa dengan kemajuan teknologi dan zaman, budaya Tau Samawa mulai terlupakan. Ditambah lagi saat ini para orang tua sangat bangga ketika anaknya fasih dalam berbahasa Indonesia dan bahasa asing. Karena tanpa disadari bahwa bahasa daerah jauh lebih penting dari kedua bahasa itu. Sebab, bahasa daerah merupakan salah satu identitas budaya berharga dari diri sendiri.

“Bertepatan dengan dilaksanakannya Musakara Rea, pada 28 hingga 30 Oktober 2022 ini, semoga Perda Ntb Nomor 5 Tahun 2020 bisa kita kuatkan lagi. Dan mulai hari ini sabtu budaya 75 persen harus mulai kita gunakan didalam mendidik dan mengajar anak-anak kita. Serta Semoga lomba ini berjalan dengan lancar dan para pemenang hasil lomba ini bisa membawa Sumbawa sampai ke jenjang Nasional bahkan Internasional,” ujar wabup.

Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa NTB, Puji Retno Hardiningtyas, menyampaikan apresiasi Kabupaten Sumbawa atas terselenggaranya lomba seni museum ini. Dikatakan bahwa, revitalisasi bahasa daerah sangat penting dalam menunjang bahasa dan sastra. Program revitalisai bahasa daerah merupakan implementasi kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Yaitu Merdeka Belajar, pada episode 17 yang bertajuk bahasa daerah.

Di Indonesia terdapat sebanyak 718 bahasa daerah yang kondisinya terancam punah. Terdapat 12 provinsi di Indonesia, salah satunya NTB, yang sudah melaksanakan lomba bahasa daerah. Provinsi NTB hanya berfokus ke-3 bahasa daerah, yaitu bahasa Sasak, Samawa, Mbojo. Serta, upaya perlindungan bahasa daerah menjadi target utama sampai tahun 2024. (DS/02)

Articles You Might Like

Share This Article

Get Your Weekly Sport Dose

Subscribe to TheWhistle and recieve notifications on new sports posts