Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Pembangunan sarana prasarana Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Sumbawa tahun 2025 menuai apresiasi dari pemerintah pusat. Proyek senilai Rp 12,8 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian PUPR itu dinilai memiliki progres tercepat dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan daring evaluasi program SPAM seluruh Indonesia, Rabu (13/8/2025).
Kepala Bidang Air Minum dan Sanitasi (AmSan) Dinas PUPR Sumbawa, Much. Sofyan, S.T, mengungkapkan bahwa pekerjaan fisik SPAM di Sumbawa yang dimulai awal Mei lalu rata-rata sudah mencapai di atas 70 persen untuk tahap I dan II.
“Alhamdulillah, pelaksanaan di Sumbawa dinilai on the track. Bahkan, daerah lain termasuk di NTB masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, sementara kita sudah jauh di depan. Karena itu, kita mendapat pujian dari pusat,” kata Sofyan, Kamis (14/8/2025).
Menurutnya, jika petunjuk teknis dan pencairan tahap III segera diterima, sisa pekerjaan fisik dapat diselesaikan lebih cepat dari target. Pekerjaan dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), dengan kontrak sejak akhir Maret hingga Desember 2025, mengacu pada Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Program ini sekaligus mendukung upaya percepatan penurunan stunting. SPAM tahun 2025 ditargetkan melayani 1.821 sambungan rumah di 15 desa, yaitu Sepukur, Kekungkung, Batutering, Brang Rea, Dete, Empang Atas, Hijrah, Maronge, Pelat, Pungkit, Sabedo, Sempe, Simu, Tatede, dan Emang Lestari.
Dalam pelaksanaannya, setiap KSM didampingi Tim Fasilitator Lapangan (TFL) untuk memastikan aspek teknis dan administrasi berjalan sesuai aturan. Pencairan dana dilakukan bertahap, yakni tahap I sebesar 25 persen, tahap II sebesar 45 persen yang saat ini sedang proses, dan tahap III sebesar 25 persen.
“Dengan kerja sama semua pihak, kami optimistis seluruh target akan tercapai tepat waktu,” tegas Sofyan. (DS/02)