Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Pelaksanaan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Sumbawa tahun 2025 mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Keberhasilan ini membuka peluang besar bagi daerah untuk kembali menerima alokasi anggaran pada tahun 2026 mendatang, dengan nilai indikatif mencapai Rp 9 miliar. Ditambah rencana pembangunan enam jembatan gantung di beberapa wilayah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa, Much Sofyan, S.T, mengungkapkan bahwa keberhasilan pelaksanaan program SPAM tahun ini menjadi salah satu yang terbaik secara nasional. Hal itu terungkap dalam hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR terhadap pelaksanaan program SPAM di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, pekerjaan fisik SPAM tahun 2025 di Sumbawa dinilai paling cepat progresnya dibandingkan daerah lain. Hingga tahap I dan III, progres rata-rata telah mencapai 70 hingga 80 persen. Kami optimistis bisa menyelesaikan seluruh pekerjaan lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan,” kata Sofyan, Kamis (2/10/2025).
Program SPAM ini menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 12,8 miliar yang bersumber dari APBN melalui Kementerian PUPR. Pelaksanaannya dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di masing-masing desa penerima program. Setiap kegiatan mengacu pada Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang telah disusun sejak awal.
Sebanyak 15 desa menjadi lokasi prioritas program SPAM 2025, yaitu Desa Sepukur, Kekungkung, Batutering, Brang Rea, Dete, Empang Atas, Hijrah, Maronge, Pelat, Pungkit, Sabedo, Sempe, Simu, Tatede, dan Emang Lestari. Target sambungan rumah (SR) untuk semua desa tersebut mencapai 1.821 unit.
“Program ini juga menjadi bagian dari dukungan infrastruktur dasar dalam upaya penurunan angka stunting. Karena itu, fokusnya tidak hanya pada penyediaan air bersih, tetapi juga mendukung sanitasi dan kesehatan lingkungan,” jelas Sofyan.
Dalam pelaksanaan teknis di lapangan, proyek ini didampingi oleh 15 orang Tim Fasilitator Lapangan (TFL) yang bertugas membantu aspek teknis dan administratif setiap kegiatan di desa.
Lebih lanjut, Sofyan mengungkapkan bahwa keberhasilan ini telah membuka peluang baru untuk tahun depan. Ia menyebut, pemerintah pusat telah memberikan sinyal hijau terkait alokasi anggaran sekitar Rp 9 miliar untuk program SPAM tahun 2026. Selain itu, juga akan didorong pembangunan enam unit jembatan gantung di sejumlah titik yang telah diidentifikasi.
“Rencananya, pembangunan jembatan gantung akan difokuskan di daerah Selang, Perung, Alas, Lunyuk, dan beberapa wilayah lainnya. Ini akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran dari pusat,” tandasnya.
Dengan capaian positif ini, Dinas PUPR berharap keberlanjutan program SPAM dan pembangunan infrastruktur lainnya dapat terus mendapat dukungan dari pemerintah pusat, demi meningkatkan akses layanan dasar masyarakat di wilayah-wilayah terpencil di Kabupaten Sumbawa. (DS/02)