Sumbawa Cari Solusi Jangka Panjang Persoalan Kekeringan

Dinamikasumbawa.com

SUMBAWA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa mencatat, delapan desa di dua kecamatan mulai terdampak kekeringan menjelang puncak musim kemarau. Kondisi ini diperkirakan berlangsung pada Agustus hingga September 2025.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumbawa, Rusdianto, mengungkapkan bahwa kondisi di sejumlah desa sudah masuk kategori kritis. Bahkan, di Desa Kukin Kecamatan Moyo Utara, beberapa sumur warga mulai mengering.

“Saat ini Sumbawa berada pada dasarian pertama musim kemarau yang diprediksi berlanjut hingga September. Selain delapan desa ini, kami memperkirakan jumlah desa terdampak akan terus bertambah,” jelasnya, Kamis (14/8/2025).

Menurutnya, siklus musim kemarau seperti ini hampir terjadi setiap tahun. Pemerintah daerah telah menyiapkan langkah antisipasi. Meski untuk sementara pendistribusian air bersih belum dilakukan karena keterbatasan anggaran.

“Memang sudah ada delapan desa yang meminta distribusi air bersih. Kami masih melakukan pemantauan untuk menentukan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Terkait jumlah kepala keluarga dan jiwa terdampak, Rusdianto menegaskan pihaknya masih melakukan verifikasi di lapangan. Pasalnya, dari delapan desa tersebut, ada kemungkinan tidak semua dusun mengalami dampak secara merata.

Saat ini, pihak BPBD Kabupaten Sumbawa juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov NTB. Guna mencari solusi jangka panjang persoalan kekeringan. Mengingat, sejauh ini solusi yang dilakukan hanya bersifat insidentil saja.

“Kami terus melakukan pengecekan. Yang jelas, delapan desa tersebut saat ini sudah berstatus siaga kekeringan,” pungkasnya. (DS/02)

Articles You Might Like

Share This Article

Get Your Weekly Sport Dose

Subscribe to TheWhistle and recieve notifications on new sports posts