Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Pemda Sumbawa, ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan STQH ke-28 tingkat Provinsi NTB tahun 2025 ini. Nantinya, pelaksanaan STQH ini juga akan diintegrasikan dengan sejumlah sektor, salah satunya pariwisata. Guna meningkatkan nilai tambah dan pengembangan daerah.
Sekda Sumbawa, Dr. Budi Prasetyo yang diwawancarai, Senin (14/4/2025) mengatakan, Pemda Sumbawa tengah melaksanakan sejumlah persiapan. Agar pelaksanaan semua mata lomba berjalan dengan baik.
“Hari Rabu kita akan rapat penetapan peserta dan technical meeting,” ujarnya.
Dipaparkan, saat ini persiapannya sudah mencapai 85 persen. Tinggal merapikan panggung utama di Lapangan Pahlawan. Selain itu juga sudah dilakukan pembenahan di sejumlah titik di Kota Sumbawa. Terutama di pusat pariwisata.
Nantinya, terang sekda, STQH ini akan diintegrasikan dengan pariwisata. Dimana para kafilah akan diberikan tour untuk melihat keindahan Kota Sumbawa. Karena itu, tata kota dan keindahan kota menjadi prioritas utama yang disuguhkan.
Menurut sekda, STQH sendiri memiliki sejumlah dampak positif. Seperti pengembangan pariwisata. Karena perwakilan 10 kabupaten/kota dan ibu kota provinsi akan hadir di Kabupaten Sumbawa. STQH juga akan berdampak pada pengembangan UMKM. Sebagai basis penguatan perekonomian masyarakat.
Sekda menerangkan, STQH sendiri merupakan ajang yang tepat untuk menyebarkan syiar Islam. Sehingga generasi kedepannya bisa memahami penguatan nilai agama.
Lebih lanjut sekda mengatakan, menjelang pelaksanaan pada 25 April 2025 mendatang, dilakukan rapat internal dengan semua komponen kepanitiaan dan lembaga terkait.
Dipaparkan, untuk memastikan keamanan, dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Untuk jaminan kelancaran arus listrik, dilakukan koordinasi dengan PLN. Agar sinyal telekomunikasi saat pelaksanaan lomba tidak terganggu, juga dilakukan koordinasi dengan PT Telkom.
Sejauh ini, lanjut sekda, tidak ada kendala yang berarti selama persiapan. Namun, saat ini masih dilakukan koordinasi dengan BMKG terkait prakiraan kondisi cuaca saat pelaksanaan STQH nanti. Mengingat, banyak kegiatan yang dilaksanakan di luar ruangan. Apalagi venue utamanya yakni di Lapangan Pahlawan. Karena itu, perlu dipastikan cuacanya mendukung.
“Kalau yang lain semuanya berjalan sesuai jadwal. Tinggal kita pastikan faktor cuacanya. Oleh sebab itu, BMKG menjadi pemberi informasi awal, sehingga kita bisa mendapatkan gambaran. Agar pelaksanaannya lebih baik,” pungkasnya. (DS/02)