Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa telah menuntaskan Survey Investigasi dan Desain (SID) tahap pertama untuk kegiatan Optimalisasi Lahan (Oplah) non rawa tahun anggaran 2025. Proyek ini merupakan bagian dari perjanjian kerja sama (PKS) antara Dinas PUPR dan Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa.
Kepala Dinas PUPR Sumbawa, Dian Sidharta, S.T., M.M, menyampaikan bahwa SID tahap pertama mencakup luasan 749 hektare dan telah diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pertanian.
“Proses penyusunan SID dilakukan secara menyeluruh oleh tim teknis, dengan mengacu pada peta geospasial, data lapangan, pemetaan sumber air, serta analisis lahan lindung dan alas hak. Semua kajian dilakukan untuk memastikan dokumen dalam kondisi clear and clean,” jelas Dian, Senin (21/7/2025).
Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian yang juga PPK Oplah, Sukiman, S.T, mengatakan bahwa Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian RI mengucurkan anggaran sekitar Rp 11 miliar melalui APBN untuk program Oplah non rawa tahun 2025 di Kabupaten Sumbawa. Total lahan yang akan dioptimalkan mencapai 2.498 hektare.
“Program ini dibagi dua tahap. Tahap pertama seluas 749 hektare melibatkan sekitar 30 kelompok tani dari sembilan kecamatan, seperti Orong Telu, Ropang, Lantung, Batulanteh, hingga Alas dan Utan. Tahap kedua mencakup 1.748 hektare dan saat ini masih dalam proses penyelesaian dokumen SID,” papar Sukiman.
Ia menambahkan bahwa program Oplah bertujuan meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari satu kali panen menjadi dua kali dalam setahun. Hal ini dimungkinkan dengan memanfaatkan sumber air pegunungan, cekdam, hingga kolam-kolam kantong air berukuran 20 x 30 meter dan kedalaman 7 meter, serta didukung sistem irigasi perpipaan gravitasi.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok tani agar sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan,” pungkas Sukiman. (DS/02)