Serapan Anggaran Daerah Sumbawa Jauh dari Target

Dinamikasumbawa.com

SUMBAWA- Serapan anggaran Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada triwulan pertama 2025 tergolong sangat rendah. Hingga saat ini, serapan baru mencapai 12 persen dari total APBD yang lebih dari Rp 2 triliun. Padahal dalam kondisi normal, seharusnya anggaran sudah terserap hingga 20 persen.

Kepala Bagian Pembangunan Setda Sumbawa, H. Yudi Patria Negara, Rabu (23/4/2025) mengatakan, rendahnya serapan ini karena adanya efisiensi anggaran. Dimana beberapa pos yang sudah direncanakan harus berubah.

Dijelaskan, saat ini belanja pemerintah masih terbatas pada kebutuhan rutin. Seperti alat tulis kantor dan belanja operasional dasar lainnya. Sementara program-program pembangunan belum bisa dijalankan karena proses efisiensi belum tuntas.

Menurut Yudi, kondisi serupa tidak hanya terjadi di Sumbawa, tetapi juga di sebagian besar daerah di NTB. Bahkan sebagian besar anggaran yang terserap saat ini hanya untuk belanja pegawai dan operasional kantor dengan nilai yang minim.

“Belanja sih ada, tapi hanya untuk kebutuhan dasar kantor. Kegiatan lain masih menunggu laporan final efisiensi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yudi mengungkapkan ada kecenderungan organisasi perangkat daerah (OPD) ragu menggunakan anggaran yang telah tersedia. Para OPD tersebut khawatir efisiensi lanjutan bisa berdampak pada kegiatan yang sudah direncanakan.

“Ada kekhawatiran dari OPD. Mereka takut melangkah sebelum efisiensi benar-benar final,” katanya.

Ia pun mengakui, serapan anggaran tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2024. Saat itu, proses lelang sudah dimulai sejak Februari, sehingga program-program termasuk proyek penunjukan langsung sudah bisa berjalan di bulan Maret.

“Tidak adanya pelaksanaan proyek fisik juga jadi faktor utama kenapa serapan kita minim,” imbuhnya.

Yudi menambahkan, selain masalah efisiensi, lambannya perencanaan di beberapa SKPD juga berkontribusi terhadap rendahnya serapan. Padahal, anggaran sudah dibagi berdasarkan termin dan tinggal direalisasikan.

“Kami targetkan laporan final efisiensi rampung dalam waktu dekat. Kalau kondisi ini berlarut, dampaknya bisa terasa langsung ke perekonomian masyarakat yang mulai lesu,” pungkasnya. (DS/02)

Articles You Might Like

Share This Article

Get Your Weekly Sport Dose

Subscribe to TheWhistle and recieve notifications on new sports posts