Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Pemerintah Kabupaten Sumbawa menggelar Forum Gabungan Perangkat Daerah guna membahas Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, Senin . Kegiatan yang berlangsung di Aula H. Madilaoe, Lantai III Kantor Bupati Sumbawa ini menjadi langkah strategis dalam merumuskan arah pembangunan lima tahun ke depan. Adapun fokus utamanya, pada sektor industri dan agroindustri.
Forum dibuka secara resmi oleh Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P. Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa menegaskan bahwa RPJMD adalah dokumen strategis yang menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan.
“RPJMD bukan sekadar dokumen administratif, melainkan peta jalan pembangunan daerah. Jika ingin mewujudkan Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera, maka seluruh pihak harus memahami dan menjadikan dokumen ini sebagai acuan bersama,” ujar Bupati Jarot.
Forum menghadirkan Dr. Amri Rahman, akademisi dari Universitas Mataram, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa arah pembangunan Sumbawa ke depan akan berfokus pada penguatan sektor industri dan agroindustri sebagai inti pembangunan.
“Sumbawa memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun, ke depan kita tidak bisa hanya mengandalkan komoditas mentah. Harus ada hilirisasi dan industrialisasi agar nilai tambahnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelas Dr. Amri.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan dari sektor lain seperti ekonomi, sumber daya alam, lingkungan hidup, serta infrastruktur yang memadai agar pembangunan berbasis industri dan agroindustri dapat berkelanjutan.
“Semua ini bertujuan akhir: meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbawa,” tambahnya.
Forum ini dihadiri oleh perwakilan OPD, akademisi, pelaku usaha, tokoh masyarakat, serta LSM. Diskusi yang berlangsung dinamis diharapkan dapat menyempurnakan substansi RPJMD sebelum ditetapkan secara resmi.
Melalui forum ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa menunjukkan komitmen terhadap perencanaan pembangunan yang partisipatif, adaptif, dan berorientasi pada kemajuan daerah secara berkelanjutan. (DS/03).
