Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Pemerintah pusat telah memangkas anggaran transfer untuk pembangunan fisik di kementerian dan daerah. Namun, program fisik untuk pendukung ketahanan pangan dapat terap dilaksanakan.
Asisten II Sekda Sumbawa, Lalu Suharmaji Kertawijaya yang diwawancarai, Rabu (12/2/2025) mengatakan, pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan kementerian harus melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025. Dimana inpres ini tentu juga berdampak di Kabupaten Sumbawa. Pasalnya, banyak program pembangunan fisik yang terdampak. Terutama yang berasal dari DAK.
“Sebagian besar tidak bisa terpenuhi sesuai hasil Aplikasi Krisna (Kolaborasi Perencanaan dan Kinerja Anggaran, red) Kabupaten Sumbawa yang telah diperoleh,” ujar Suharmaji.
Meski demikian, terang Suharmaji, Pemda Sumbawa tidak berdiam diri. Apalagi telah terbit Inpres Nomor 2 tahun 2025 pekan lalu. Dimana dalam Inpres itu, kembali dialokasikan dana untuk program pembangunan di sektor sumber daya air. Mengingat, tiga hingga empat tahun kedepan, Indonesia harus swasembada pangan. Jadi, untuk program ketahanan pangan, harus didukung sarpras irigasi.
Menurut Suharmaji, pihaknya sudah mencoba untuk membaca secara detail Inpres Nomor 2 tahun 2025. Harapannya, dalam waktu dekat kembali terbit Inpres lain untuk mendukung ketahanan pangan.
Suharmaji menjelaskan, jika berbicara tentang ketahanan pangan, faktor pendukungnya bukan hanya irigasi saja. Tapi fasilitas pendukung lainnya juga harus dipikirkan. Sehingga produksi pangan tidak jauh dari pasar. Agar dapat mendukung komoditi pangan di Kabupaten Sumbawa.
Dalam hal ini, pihaknya melihat bahwa pemerintah pusat menciutkan program lain. Namun di satu sisi, juga menggelontorkan dana untuk program lain.
“Mari kita tunggu saja,” imbuh Suharmaji.
Sebab, tambah Suharmaji, pihaknya yakin bahwa fokus pembangunan yang akan dilakukan, untuk menyukseskan swasembada pangan.
“Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, BWS NT I, terkait pengalokasian jaringan irigasi. Mungkin juga yang sudah direfocusing dimunculkan kembali. Kita lihat saja nanti kedepannya,” pungkasnya. (DS/02)