Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Rekayasa Sistem (FRS) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), melakukan studi banding ke BEM Fakultas Teknik Universitas Mataram (UNRAM) dan BEM Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 18 hingga 19 November 2024 lalu ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar organisasi mahasiswa. Juga untuk menggali praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan organisasi.
Studi banding ini diinisiasi oleh Muhammad Sadam, Kepala Departemen Advokastrat BEM FRS UTS. Tujuannya membangun jaringan kerjasama dengan berbagai stakeholder di perguruan tinggi. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa perwakilan mahasiswa BEM FRS UTS.
Selama kegiatan studi banding, peserta diajak untuk berdiskusi santai dengan pengurus BEM FT UNRAM dan BEM FT UMMAT. Diskusi ini difokuskan pada berbagai aspek pengelolaan organisasi. Mulai dari perencanaan program kerja, pelaksanaan kegiatan, hingga pengembangan sumber daya manusia.
Ketua BEM FRS UTS, Widarman, Kamis (21/11/2024) menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi pengurus BEM FRS. Studi banding ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam, tentang bagaimana organisasi mahasiswa dapat berperan aktif. Dalam pengembangan kampus dan mahasiswa.
“Kami berharap dapat menerapkan ilmu yang kami dapatkan untuk meningkatkan kinerja BEM FRS,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua BEM FT UNRAM menyambut hangat kunjungan studi banding dari BEM FRS UTS. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar organisasi mahasiswa dalam memperkaya pengalaman dan pengetahuan.
“Kerjasama antar organisasi mahasiswa sangat penting untuk saling belajar dan mengembangkan diri. Kami berharap studi banding ini dapat menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat antara BEM FRS UTS dan BEM FT UNRAM,” ungkapnya.
Ketua BEM FT UMMAT juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap studi banding ini dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kami semua untuk terus berinovasi dan mengembangkan program kerja yang bermanfaat bagi mahasiswa,” katanya.
Adapun tujuan utama dari kegiatan studi banding ini adalah untuk memperkuat hubungan antar organisasi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Kemudian mempelajari praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan organisasi mahasiswa. Selanjutnya, membekali pengurus BEM dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi. Juga untuk mendorong lahirnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam pengembangan program kerja organisasi.
Diharapkan melalui kegiatan studi banding ini, BEM FRS UTS dapat menerapkan praktik-praktik terbaik yang telah dipelajari. Dalam menjalankan program kerja, membangun hubungan yang lebih erat dengan organisasi mahasiswa lainnya, menjadi organisasi mahasiswa yang inovatif dan berprestasi. Dengan demikian, studi banding ini menjadi langkah penting bagi BEM FRS UTS dalam upaya meningkatkan kualitas organisasi dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi mahasiswa dan kampus. (DS/02)