Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumbawa menggelar pelatihan dan pembinaan bagi 50 dai dan daiyah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pendakwah dalam menghadapi tantangan dakwah di era modern yang semakin kompleks. Kegiatan ini diaksanakan di Masjid Darussalam, Kecamatan Sumbawa, Senin (21/7/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sumbawa melalui Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Suryanto, S.Ag. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran dai dan daiyah dalam menyampaikan ajaran Islam secara bijak dan menyejukkan di tengah masyarakat.
“Di tengah derasnya arus globalisasi, perkembangan teknologi informasi, dan beragam persoalan sosial, dai dan daiyah harus hadir sebagai pembimbing umat yang mampu menyampaikan dakwah yang inklusif, penuh hikmah, dan menyentuh hati masyarakat,” ungkap Suryanto.
Ia menekankan bahwa dakwah tidak hanya menyampaikan ilmu agama, tetapi juga harus mampu memperkokoh ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan). Selain itu, para dai juga diajak untuk terus mengedepankan nilai-nilai moderasi beragama serta menghindari ujaran kebencian dan sikap ekstrem.
Sementara itu, Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kabupaten Sumbawa, Suryadin, S.E., dalam laporannya menyampaikan bahwa penyuluh agama saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan besar. Mulai dari penyebaran informasi yang tidak benar, hingga munculnya paham-paham ekstrem. Sehingga perlunya kemampuan beradaptasi dengan media sosial dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan.
“Selain itu, keberagaman agama dan budaya juga menjadi tantangan tersendiri. Dai dan daiyah dituntut untuk mampu membangun toleransi dan harmoni di tengah masyarakat yang plural,” ujar Suryadin.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para dai dan daiyah memiliki pemahaman keislaman yang komprehensif dan moderat. Dengan begitu, pesan-pesan dakwah yang mereka sampaikan dapat diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat serta menjadi teladan dalam etika dan akhlak mulia. (DS/02)