Pengembangan Industri Garam Nasional Tunggu Kajian KKP

Dinamikasumbawa.com

SUMBAWA- Rencana pengembangan industri garam nasional di Kabupaten Sumbawa masih menunggu hasil kajian teknis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI). Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa, Rahmat Hidayat, S.Pi., M.T, Rabu (11/6/2025).

Menurut Rahmat, tim teknis dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP-RI yang beranggotakan empat orang telah melakukan verifikasi lapangan awal Mei lalu. Mereka menggunakan drone untuk pemetaan titik koordinat di lahan seluas 500 hektare yang berlokasi di Desa Plampang Kecamatan Plampang.

“Verifikasi dilakukan melalui foto udara untuk mengetahui titik koordinat, luas, elevasi lahan dari permukaan laut, serta sejumlah parameter teknis lainnya. Seluruh data yang dikumpulkan telah dibawa ke Jakarta untuk dievaluasi,” jelasnya.

Rahmat menambahkan, selain di Desa Plampang, terdapat potensi lahan lain yang bisa mendukung pengembangan industri garam. Yakni di Desa Sepayung dan Brangkolong. Jika digabungkan, total lahan potensial bisa mencapai 1.000 hektare. Namun, kepastian perlu menunggu hasil akhir dari kajian teknis tersebut.

Ia menyatakan optimistis bahwa Kabupaten Sumbawa memiliki potensi besar untuk mendukung program pengembangan industri garam nasional, termasuk kemungkinan menjadi percontohan nasional tambak garam modern berbasis teknologi.

“Langkah berikutnya adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar mendukung program ini, sehingga Sumbawa bisa menjadi role model industri tambak garam modern seperti yang direncanakan,” tutupnya. (DS/02)

Articles You Might Like

Share This Article

Get Your Weekly Sport Dose

Subscribe to TheWhistle and recieve notifications on new sports posts