Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Sebanyak 56.000 warga Sumbawa belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, jumlah penduduk yang berpotensi menjadi peserta mencapai 158.000 orang.
“Jumlah masyarakat yang sudah tercover baru 37.783 orang dari target 93.848 orang,” ungkap Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kabupaten Sumbawa, Andi Kusmayadi, Senin (21/7/2025).
Ia mengatakan, hingga Mei 2025, tingkat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan baru menyentuh 23,8 persen. Padahal, target capaian pada bulan tersebut seharusnya sudah mencapai 59 persen.
“Angka ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Maka kami akan terus berupaya mengejarnya,” ujarnya.
Menurut Andi, Pemerintah Kabupaten Sumbawa menargetkan 20.000 peserta tambahan pada tahun 2025. Khususnya untuk segmen masyarakat bukan penerima upah (BPU), seperti pekerja rentan, tukang ojek, pedagang pasar, hingga buruh panggul.
Data calon peserta berasal dari data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), yang akan diverifikasi ulang oleh pemerintah desa dan kelurahan. Tujuannya agar program tepat sasaran.
“Di pasar, pendataan akan dilakukan lewat asosiasi atau kelompok. Kemudian diverifikasi kembali di tingkat desa, termasuk dicek kondisi rumahnya,” jelas Andi.
Untuk mendanai 20.000 peserta tersebut, terang Andi, pemerintah daerah membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,08 miliar, dengan alokasi Rp 16.000 per orang.
“Meski kecil, anggaran ini penting untuk menjamin perlindungan pekerja informal. Pemda tetap berkomitmen meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ke depan,” tegasnya. (DS/02)