Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Hampir seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah Kabupaten Sumbawa hingga kini masih mengalami kekurangan tenaga dokter umum. Meski begitu, Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan lancar dan tidak terganggu secara signifikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, H. Sarip Hidayat, S.KM., M.PH, Rabu (8/10/2025) mengatakan, kondisi kekurangan dokter umum telah berlangsung cukup lama. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Kalau kita lihat rasio antara jumlah penduduk dengan tenaga dokter, memang belum seimbang. Terutama di puskesmas-puskesmas yang berada di wilayah kecamatan, hampir semuanya masih kekurangan dokter umum,” jelas Sarip.
Dari hasil evaluasi internal Dinas Kesehatan, saat ini hampir seluruh Puskesmas setidaknya hanya memiliki satu orang dokter umum aktif. Termasuk Puskesmas di wilayah terpencil seperti Kecamatan Lunyuk. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan mengingat tingginya beban pelayanan kesehatan di tingkat dasar.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Sarip menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumbawa. Guna mencari solusi penambahan tenaga dokter melalui berbagai jalur rekrutmen, baik itu CPNS, PPPK, maupun skema lainnya.
“Kami sudah komunikasi dengan BKPSDM agar kebutuhan ini bisa masuk dalam formasi rekrutmen. Harapan kami ke depan akan ada tambahan tenaga dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk memperkuat layanan dasar di puskesmas,” katanya.
Selain fokus pada penyediaan tenaga medis, Dinas Kesehatan juga terus mengupayakan pembangunan dan pembenahan infrastruktur di berbagai fasilitas kesehatan. Sarip menegaskan bahwa peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan alokasi anggaran yang tersedia.
Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular, terutama menjelang musim penghujan yang berisiko meningkatkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) maupun malaria.
“Kita mengajak seluruh masyarakat untuk mulai waspada dan menjaga kebersihan lingkungan sejak dini. Terutama memastikan tidak ada tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti di sekitar rumah,” imbaunya.
Dinas Kesehatan mengaku telah menggencarkan edukasi kepada masyarakat melalui petugas puskesmas, kader posyandu, dan media sosial. Langkah ini bertujuan agar masyarakat lebih proaktif dalam menjaga lingkungan, melakukan 3M (menguras, menutup, dan mengubur), serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala demam tinggi mendadak.
Sarip berharap, dukungan semua pihak—baik pemerintah desa, tokoh masyarakat, maupun warga—dapat memperkuat sistem kesehatan di tingkat komunitas. Termasuk dalam upaya advokasi penambahan tenaga medis yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemda Sumbawa.
“Kami terus berupaya, namun tentu perlu dukungan lintas sektor. Pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas hanya bisa terwujud jika kita bergandengan tangan,” pungkasnya. (DS/02)