Lestarikan Hutan Pulau Moyo, 100an Rusa Akan Dilepas

Dinamikasumbawa.com

SUMBAWA- Rencana relokasi lebih dari 100 ekor rusa dari kompleks Pendopo Bupati Sumbawa ke Pulau Moyo semakin menguat. Hal ini dilakukan, juga untuk menyelamatkan kelestarian hutan di kawasan tersebut. Kepastian ini terlihat dari Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, Rabu (18/6/2025) di Aula Kantor Bupati.

FGD tersebut menghadirkan sejumlah pihak terkait, di antaranya Amanwana Resort, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Forum Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Sumbawa, serta beberapa leading sector pemerintah daerah.

Bupati menjelaskan bahwa keputusan relokasi diambil berdasarkan pertimbangan ekologis dan kesejahteraan satwa. Menurutnya, kondisi lingkungan di area Pendopo Bupati saat ini tidak lagi layak untuk habitat rusa.

“Rumput dan dedaunan sebagai sumber makanan mulai sulit ditemukan, pohon-pohon juga habis. Ini menandakan habitat di sana sudah tidak sehat,” ujarnya.

Selain itu, keberadaan rusa di tengah permukiman mulai memicu keluhan warga. Luas lahan yang sempit menimbulkan gangguan sosial dan ekologi.

Menurut bupati, Pulau Moyo dipilih sebagai lokasi relokasi karena dinilai lebih alami dan sesuai bagi perkembangan rusa. Pemerintah Kabupaten Sumbawa juga telah menggandeng TNI dan Polri untuk mengawal proses relokasi serta menjaga keamanan dan kelestarian hutan Pulau Moyo.

“Dengan dukungan Babinsa, polisi, dan masyarakat lokal, kami berharap Pulau Moyo tak hanya jadi habitat baru, tapi juga terlindungi dari ancaman kerusakan,” tegas bupati.

Ia menambahkan bahwa relokasi ini juga bisa mendukung pelestarian lingkungan sekaligus pengembangan pariwisata alam Sumbawa.

Menurut bupati, relokasi akan dilakukan bertahap demi memastikan kondisi rusa tetap stabil dan sehat di lingkungan barunya. Pemerintah juga berkomitmen melibatkan berbagai pihak dalam pembahasan aspek teknis, hukum, serta dampak relokasi.

“Ini bukan sekadar memindahkan. Kami ingin memastikan relokasi ini mendukung kelangsungan hidup rusa, keseimbangan ekosistem, dan keberlanjutan lingkungan,” tandasnya.

Langkah ini diharapkan menjadi contoh pengelolaan satwa yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia. (DS/02)

Articles You Might Like

Share This Article

Get Your Weekly Sport Dose

Subscribe to TheWhistle and recieve notifications on new sports posts