Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Pemerintah Kabupaten Sumbawa terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan usaha mikro. Tahun ini, Dinas Sosial kembali menyalurkan bantuan modal usaha dan rombong kepada puluhan kelompok usaha dari berbagai kecamatan.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, didampingi Ketua GOW, Kepala Dinas Sosial, Abdul Azis, serta jajaran pemerintah kecamatan dan kelurahan. Kegiatan yang digelar Selasa (25/11/2025) itu dihadiri ratusan penerima manfaat.
Kepala Dinas Sosial Sumbawa, Abdul Azis, S.Sos., M.Si, melaporkan bahwa program pemberdayaan ekonomi tersebut dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama menyalurkan bantuan modal senilai Rp 410 juta kepada sejumlah kelompok usaha. Tahap kedua menyasar 44 kelompok usaha dengan total anggaran Rp 835 juta.
“Seluruh data penerima telah diverifikasi dengan ketat agar bantuan benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Wakil Bupati Sumnawa menyampaikan bahwa pemerintah daerah berupaya membuka ruang ekonomi baru di berbagai titik keramaian. Termasuk kawasan Samota dan pusat aktivitas masyarakat lainnya. Lokasi-lokasi tersebut kini menjadi magnet bagi ribuan warga, terutama pada akhir pekan.
“Di tempat ramai itu, rombong bisa dimanfaatkan untuk menjual kopi, gorengan, atau produk lainnya. Ini sarana menambah penghasilan keluarga,” kata Wabup.
Ia menegaskan agar seluruh bantuan digunakan sesuai peruntukan. Rombong tidak boleh dipindahtangankan, sementara modal usaha sebesar Rp 2 juta diharapkan dapat dikelola secara produktif.
“Usaha kuliner bisa menghasilkan hingga 50 persen keuntungan. Kalau dikelola baik, bisa membantu kebutuhan keluarga, termasuk biaya sekolah,” ujarnya.
Wabup juga mengingatkan bahwa penggunaan bantuan diawasi oleh berbagai lembaga, termasuk BPK dan KPK. Karena itu, penerima diminta memanfaatkan bantuan sesuai aturan tanpa penyalahgunaan.
“Tidak ada potongan apa pun, kecuali ongkos fotokopi. Ini amanah yang harus dijaga,” tegasnya.
Wabup memastikan bahwa program bantuan modal usaha akan terus ditingkatkan ke depannya. Mengingat UMKM merupakan tulang punggung ekonomi keluarga.
“Dengan modal dua juta saja, ibu-ibu sudah bisa menggerakkan dapur. Pemerintah akan terus hadir agar masyarakat semakin mandiri,” pungkasnya. (DS/02)

