Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Simulasi pemungutan dan perhitungan suara (tungsura), harus sering dilakukan. Agar pelaksanaan pemungutan suara nantinya bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Sehingga bisa menghasilkan pemimpin yang bisa membawa daerah menuju peradaban yang utuh.
Hal ini disampaikan Pjs. Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., M.M dalam kegiatan simulasi tungsura yang dilaksanakan KPU Kabupaten Sumbawa di TPS 3 Kelurahan Uma Sima, Senin (18/11/2024). Dalam kegiatan itu, Najamuddin mengatakan, simulasi ini penting dilakukan. Karena ada tiga tahapan yang harus dipahami dalam sosiologi manusia. Yakni kebiasaan yang setiap hari dilakukan. Hal Ini kemudian menjadi budaya sehari-hari.
“Jadi untuk membuat pelaksana itu terbiasa, jadi harus diajarkan kelembutan dan keteguhan. Agar dapat diketahui bahwa selain memiliki keramahan, petugas pemungutan suara memiliki ketegasan terkait aturan yang ada,” ujarnya.
Sebab, terang Najamuddin, TPS adalah garda terdepan pelaksanaan pemilu yang aman, jujur dan damai. Ketika kebiasaan dan budaya yang diterapkan sudah bagus, maka tingkatan tertingginya adalah adab.
Jika kebiasaan dan budaya yang diterapkan dengan baik, lanjutnya, maka petugas akan menerapkan sila pertama dalam Pancasila, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena yang dibangun dalam demokrasi adalah keberadaban mencari pemimpin yang membawa suatu daerah kepada sebuah peradaban yang utuh.
“Semakin baik simulasi dilaksanakan, akan menjadi contoh bagi TPS lain untuk pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara,” imbuh Najamuddin.
Sebelumnya, Ketua KPU Kabupaten Sumbawa, Syamsi Hidayat mengatakan, kegiatan Ini adalah simulasi yang telah digagas. Agenda ini sangat penting, agar bagaimana petugas PPK, PPS dan KPPS memahami bagaimana proses pungut hitung pada 27 November 2024. Pelaksanaan ini sudah berlangsung sejak pagi. Karena ini ketentuan dalam pemungutan suara. Jadi simulasi dilaksanakan seperti situasi yang sebenarnya.
“Dalam hal ini sudah dilakukan simulasi proses pemungutan suara. Kemudian dilanjutkan dengan proses perhitungan suara hingga selesai,” terangnya.
Karena itu kepada PPK dan PPS diminta menyaksikan proses simulasi hingga selesai. Ini sangat penting, karena bisa menjadi bekal sehingga bisa diterapkan di wilayah kerja masing-masing.
“Meskipun tahapan sangat padat, tapi simulasi ini tidak boleh ketinggalan dilaksanakan,” pungkasnya. (DS/02)