Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Program restocking atau penebaran benih ikan di perairan umum yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) sepanjang tahun anggaran 2025 telah rampung 100 persen. Hal ini disampaikan Kepala DKP Sumbawa melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap, H. Burhanuddin, S.Pi, Selasa (21/10/2025).
Program ini merupakan bagian dari upaya konservasi sumber daya perairan, seperti sungai, embung, waduk, dan daerah aliran sungai (DAS), dengan menebar benih ikan asli yang sesuai dengan habitat setempat. Sebanyak 390.000 ekor benih ikan ditebar di 24 kecamatan di wilayah Sumbawa.
“Jenis ikan yang ditebar adalah ikan Nila, Tawes, Kalper, dan Ikan Mas, semuanya berasal dari Balai Benih Ikan (BBI) Rhee,” jelas Haji Bur, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, seluruh proses pengadaan benih dilakukan melalui sistem e-catalog untuk menjamin transparansi dan efisiensi anggaran. Dana yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 sebesar Rp130 juta.
“Penebaran terakhir dilakukan di Kecamatan Lantung dan Ropang, dan kini seluruh program telah selesai 100 persen,” tambahnya.
Program restocking, lanjut Haji Bur, tidak hanya bertujuan menjaga keberlanjutan ekosistem perairan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Ketersediaan ikan di perairan umum diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, serta berkontribusi terhadap perbaikan gizi sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting di daerah ini.
“Restocking juga memberi harapan baru bagi nelayan tangkap di perairan umum agar hasil tangkapan mereka lebih optimal,” jelasnya.
Kedepan, DKP Sumbawa berharap program ini mendapat dukungan anggaran yang lebih besar. Masih banyak titik perairan yang belum tersentuh, dan potensial untuk dikembangkan melalui program serupa.
“Semoga pada tahun 2026 nanti, alokasi anggaran restocking dapat ditingkatkan agar cakupan wilayah dan jumlah benih ikan yang ditebar semakin luas,” tutupnya. (DS/02)
