Cegah Rabies, DPKH Gencarkan Vaksinasi dan Eliminasi

Dinamikasumbawa.com

SUMBAWA- Kabupaten Sumbawa masih berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies, setelah pada tahun 2025 ini kembali mencatat dua kasus kematian akibat gigitan hewan penular rabies, terutama anjing. Karenanya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sumbawa, menggencarkan vaksinasi dan eliminasi.

Kepala DPKH Kabupaten Sumbawa, Syaifuddin, SP, didampingi dokter hewan Wandi Canrianto, mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan langkah konkret untuk menekan penyebaran rabies. Petugas peternakan di kecamatan secara rutin turun ke lapangan melaksanakan vaksinasi rabies dan eliminasi hewan penular, terutama pada anjing peliharaan maupun liar.

Kendati dihadapkan pada keterbatasan jumlah vaksin, menurut Ude, akrabnya disapa, pihaknya tetap menjalankan program dengan intensitas tinggi.

“Kami berupaya maksimal walau dengan vaksin terbatas. Sinergi antar OPD sangat penting untuk menjaga efektivitas upaya pengendalian rabies ini,” sambungnya.

DPKH mencatat bahwa populasi anjing di Kabupaten Sumbawa mencapai puluhan ribu ekor, baik peliharaan maupun liar. Sebagian besar belum mendapatkan vaksin rabies secara rutin, menjadikannya kelompok berisiko tinggi. Oleh karena itu, vaksinasi dan edukasi kepada masyarakat menjadi prioritas utama.

Selain itu, eliminasi terhadap anjing liar yang tidak bertuan dilakukan secara selektif, dengan tetap memperhatikan aspek kemanusiaan dan keselamatan lingkungan.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, H. Sarip Hidayat, S.KM., M.PH, dalam keterangannya kepada media, Kamis (9/10/2025) mengatakan, sepanjang tahun ini, dua warga meninggal dunia akibat rabies. Penanganan medis sebenarnya telah dilakukan, namun pasien terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan usai digigit anjing, yang menyebabkan kondisinya tidak tertolong.

Ia menegaskan, masyarakat perlu memahami bahwa rabies bukan penyakit yang bisa dianggap ringan. Gigitan kecil sekalipun dari hewan pembawa rabies seperti anjing, kucing, atau monyet, bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani dan diberikan vaksin rabies.

“Kami imbau seluruh masyarakat, jika ada anggota keluarga yang tergigit hewan penular rabies, segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit. Penanganan cepat sangat menentukan keselamatan nyawa,” tegasnya.

Sarip menambahkan, untuk mencabut status KLB Rabies, suatu wilayah harus bebas kasus selama dua tahun berturut-turut. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi sangat penting.

“Kami telah memperkuat sinergi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) untuk mengoptimalkan vaksinasi hewan dan eliminasi hewan liar. Selain itu, kami juga mendorong pembentukan kader SIAGA Rabies di tingkat desa,” katanya.

Pemkab Sumbawa mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan gigitan hewan penular rabies dan mendukung program vaksinasi hewan peliharaan. Kedisiplinan warga sangat menentukan keberhasilan program pengendalian rabies di daerah ini.

“Kalau ingin bebas rabies, kita harus kerja sama. Pemerintah, petugas, dan masyarakat harus saling mendukung,” tutup Sarip. (DS/02

Articles You Might Like

Share This Article

Get Your Weekly Sport Dose

Subscribe to TheWhistle and recieve notifications on new sports posts