Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Hingga saat ini, baru tiga proyek strategis di Kabupaten Sumbawa yang telah resmi berkontrak pada awal tahun anggaran 2025. Ketiganya menyerap anggaran sebesar Rp 33,8 miliar, dari total lebih dari Rp 58 miliar yang dialokasikan untuk sekitar 30 paket pembangunan daerah.
Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Sumbawa, Abdul Haviedz menyebut ketiga proyek tersebut meliputi pembangunan lanjutan RSUD Sumbawa di kawasan Sering dengan pagu anggaran Rp 26 miliar. Kemudian pengadaan bibit bawang merah Upland label biru senilai Rp 5,7 miliar. Terakhir, proyek sumur bor senilai Rp 2,1 miliar.
“Ketiga proyek ini telah melalui proses tender dan sudah dalam tahap pelaksanaan. Proyek RSUD menjadi yang terbesar karena menyangkut pelayanan kesehatan masyarakat,” ujar Haviedz, Jumat (16/5/2025).
Sementara itu, sisanya—sekitar 27 paket proyek lainnya—masih dalam proses persiapan tender. Haviedz optimistis seluruh proses dapat diselesaikan paling lambat Juli 2025.
Ia juga mengingatkan perangkat daerah agar mematuhi aturan pengadaan terbaru. Terutama terkait perubahan batas nilai pengadaan langsung konstruksi dari Rp 200 juta menjadi Rp 400 juta. Hal ini sesuai Perpres Nomor 46 Tahun 2025.
“Kepatuhan terhadap regulasi penting agar seluruh proyek berjalan tepat waktu dan sesuai ketentuan hukum,” pungkasnya. (DS/02)