Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Memasuki akhir November yang diprediksi menjadi awal musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa mulai menggencarkan berbagai langkah mitigasi bencana. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sekaligus meminimalkan risiko bencana alam yang kerap terjadi pada masa pancaroba.
Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, ST, mengatakan bahwa kegiatan mitigasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terkait potensi bencana yang mungkin muncul selama musim hujan. Dengan pengetahuan tersebut, masyarakat diharapkan memiliki daya tahan dan kesiapan lebih baik ketika menghadapi situasi darurat.
“Mitigasi ini bukan hanya soal kesiapan teknis, tapi juga membangun kesadaran masyarakat agar tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana datang. Dengan begitu, risiko dapat ditekan sekecil mungkin,” ujar Nurhidayat, Selasa (11/11/2025).
BPBD Sumbawa saat ini telah melakukan kegiatan mitigasi di Kecamatan Moyo Utara, Moyo Hulu, dan Pulau Medang di Kecamatan Labuhan Badas. Daerah-daerah tersebut dinilai memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap banjir dan longsor, terutama saat curah hujan meningkat.
Menurut Nurhidayat, pihaknya juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah bencana sejak dini. Salah satunya dengan melakukan gotong royong membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing. Agar tidak terjadi penyumbatan yang menyebabkan genangan atau banjir.
“Ini juga bagian dari imbauan Bupati Sumbawa kepada seluruh masyarakat. Mari bersama menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air, karena hal sederhana ini bisa mencegah bencana besar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya kewaspadaan di wilayah hilir sungai, seperti di Moyo Utara, Moyo Hilir, Sumbawa, dan Alas. Menurutnya, kerusakan hutan di bagian hulu membuat wilayah hilir menjadi lebih rentan terhadap banjir bandang dan sedimentasi sungai.
“Vegetasi di hulu banyak yang hilang karena beralih fungsi menjadi lahan pertanian jagung. Dampaknya, air hujan langsung turun ke hilir tanpa ada penahan alami. Karena itu, masyarakat di bagian bawah harus ekstra waspada,” tandasnya.
Nurhidayat juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat apabila terjadi bencana. Saat ini, BPBD telah menjalin koordinasi dengan seluruh pemerintah desa di Kabupaten Sumbawa guna memperkuat sistem penanggulangan bencana berbasis komunitas.
“Kami berharap masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada. Segera laporkan jika ada potensi bencana atau kejadian alam agar kami bisa bergerak cepat,” pungkas Nurhidayat. (DS/02)

