Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Perekonomian Kabupaten Sumbawa mencatat tren pertumbuhan positif sepanjang semester pertama tahun 2025. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa, laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Triwulan II 2025 mencapai 4,26 persen (c-to-c). Angka ini sedikit melambat dibandingkan Triwulan I yang tumbuh 6,32 persen. Namun tetap menunjukkan daya tahan ekonomi daerah di tengah dinamika nasional.
Pertumbuhan ini menandakan aktivitas ekonomi masyarakat tetap berjalan produktif, meski menghadapi tantangan berupa fluktuasi harga komoditas, ketidakpastian global, dan penyesuaian fiskal pemerintah pusat.
BPS mencatat, laju pertumbuhan ekonomi Sumbawa terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang stabil di angka 4,08 persen pada Triwulan II 2025. Kondisi ini menunjukkan daya beli masyarakat tetap kuat, didorong oleh stabilitas harga kebutuhan pokok, peningkatan aktivitas perdagangan, serta geliat sektor pariwisata lokal.
Peredaran uang dari sektor pertanian dan perdagangan, serta dukungan bantuan sosial dan subsidi pemerintah turut menjaga kemampuan konsumsi masyarakat.
Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh 2,52 persen, melambat dari 5,19 persen pada triwulan sebelumnya. Perlambatan ini disebabkan oleh penyesuaian belanja daerah setelah realisasi awal tahun. Namun masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Terkait hal itu, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP mengatakan, belanja pemerintah diharapkan meningkat pada semester kedua. Seiring percepatan proyek infrastruktur dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menunjukkan kontraksi tipis -0,37 persen, membaik dari -1,02 persen pada Triwulan I. Kondisi ini menandakan bahwa investasi fisik dan konstruksi mulai pulih secara bertahap, terutama pada proyek-proyek infrastruktur yang kembali berjalan di pertengahan tahun.
Namun, pemerintah daerah dinilai perlu memperkuat stimulus untuk menarik investasi swasta, mempercepat proses perizinan, serta memberikan insentif bagi pelaku industri strategis agar aktivitas investasi kembali menggeliat.
Dengan capaian 4,26 persen, laju pertumbuhan ekonomi Sumbawa masih berada di atas rata-rata beberapa kabupaten lain di Nusa Tenggara Barat (NTB). Capaian ini menunjukkan ketahanan ekonomi lokal, terutama pada sektor perdagangan, pertanian, dan jasa pemerintahan yang tetap menjadi motor penggerak utama.
Bupati menyampaikan bahwa arah kebijakan ekonomi daerah terus difokuskan pada penguatan ketahanan pangan, peningkatan investasi lokal, dan stabilitas konsumsi masyarakat.
“Kami berkomitmen menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Mengacu pada capaian semester pertama, BPS dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa merekomendasikan beberapa langkah strategis. Diantaranya, meningkatkan belanja produktif untuk program padat karya, penguatan UMKM, dan pembangunan infrastruktur dasar. Mendorong investasi sektor unggulan, seperti pertanian, peternakan, pariwisata, dan energi terbarukan. Menjaga stabilitas harga dan daya beli, melalui pengawasan distribusi bahan pokok dan subsidi transportasi barang. Mengembangkan ekonomi hijau dan inovatif, seperti pengelolaan sampah bernilai tambah dan ekonomi sirkular di tingkat desa.
Secara keseluruhan, ekonomi Kabupaten Sumbawa sepanjang semester pertama tahun 2025 tetap tumbuh positif dan stabil. Dengan daya beli masyarakat terjaga serta kinerja fiskal daerah yang sehat.
Tantangan ke depan adalah memperkuat investasi dan produktivitas sektor riil agar pertumbuhan ekonomi tetap berkelanjutan hingga akhir tahun.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan kebijakan pro-rakyat, efisien, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi daerah, yakni “Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera”. (DS/02)
