Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Pemerintah Kabupaten Sumbawa mengumumkan pengunduran jadwal peresmian Sekolah Rakyat (SR) yang semula dijadwalkan pada 30 September 2025, menjadi 6 Oktober 2025. Alasan utama penundaan ini adalah belum rampungnya pekerjaan fasilitas asrama yang akan digunakan para peserta didik.
Kepastian ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Rehabilitasi dan Layanan Sosial (Rehsos), Herlan, Senin (29/9/2025). Ia menegaskan bahwa penundaan ini semata-mata demi memastikan kenyamanan dan kelayakan fasilitas tempat tinggal bagi siswa.
“Memang awalnya dijadwalkan tanggal 30 September. Namun, hasil visitasi terakhir menunjukkan masih ada beberapa pekerjaan fisik yang belum tuntas, khususnya pada bagian asrama. Karena itu, jadwal peresmian kita undur,” jelas Herlan yang akrab disapa Lando.
Menurutnya, kelayakan asrama menjadi aspek krusial, mengingat sebanyak 75 peserta didik akan langsung tinggal di fasilitas tersebut setelah proses peresmian. Pihaknya telah memberikan deadline enam hari kepada pihak kontraktor untuk merampungkan seluruh pekerjaan.
“Kami minta pekerjaan selesai dalam enam hari ke depan. Jangan sampai siswa masuk ke asrama yang belum layak huni. Itu bisa berdampak pada kenyamanan dan kesehatan mereka,” tegasnya.
Herlan juga menegaskan bahwa setelah fasilitas asrama dinyatakan siap, pemerintah akan langsung menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi seluruh siswa. Selain itu, seluruh peserta juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum resmi mulai tinggal dan belajar.
“Kami ingin memastikan tidak ada masalah kesehatan di awal. Deteksi dini sangat penting, agar proses belajar bisa berjalan lancar dan aman,” katanya.
Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Pemkab Sumbawa dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini dirancang sebagai bentuk keberpihakan terhadap kelompok marginal yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan berkualitas.
“Sekolah Rakyat ini adalah jembatan harapan bagi mereka yang selama ini terhambat secara ekonomi. Pemerintah ingin memastikan tidak ada lagi anak-anak yang tertinggal dalam mengejar cita-citanya,” ungkap Herlan.
Sebanyak 75 siswa yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Sumbawa akan terbagi dalam tiga rombongan belajar (rombel) setara Sekolah Dasar (SD), dengan masing-masing rombel diisi oleh 25 siswa. Kegiatan belajar mengajar akan berlangsung di SMPN 4 Sumbawa, yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana.
“Setelah peresmian, proses pembelajaran akan segera dimulai di SMPN 4. Fasilitas dan tenaga pengajarnya sudah siap, tinggal finalisasi asrama dan pemeriksaan siswa,” pungkasnya. (DS/02)