Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, memulai panen perdana komoditas semangka di lokasi Sekolah Lapang (SL) Tematik Hortikultura di Desa Labuhan Alas, Kecamatan Alas, Selasa (23/9/2025). Turut mendampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si, serta para penyuluh dan petani setempat.
Panen dilakukan langsung oleh Bupati Jarot bersama para anggota SL Tematik dengan memetik buah semangka secara simbolis. Ia juga turut mencicipi hasil panen dan menyampaikan apresiasi atas capaian para petani dan penyuluh, yang dinilainya berhasil membuktikan bahwa pertanian hortikultura bisa menjadi salah satu penopang ekonomi daerah.
“Saya bangga melihat semangat petani kita di Alas. Ini bukti bahwa dengan kerja sama dan bimbingan yang tepat, hasil pertanian kita bisa luar biasa. Semangka ini manis, segar, dan potensial dikembangkan lebih luas lagi,” ujar Bupati di hadapan petani.
Bupati Sumbawa dalam kesempatan itu juga mendorong agar model seperti ini diperluas ke kecamatan lain, khususnya untuk komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi.
“Kita ingin anak-anak muda juga melihat bahwa bertani itu keren, bertani itu untung. Apalagi jika dikelola secara modern seperti ini. Pemerintah siap mendukung pengembangan SL Tematik ke wilayah lain,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si, menjelaskan bahwa panen perdana ini merupakan hasil dari proses pendampingan intensif kepada 30 anggota kelompok petani yang tergabung dalam SL Tematik Hortikultura Labuhan Alas.
Dari lahan seluas 2 hektare, hasil panen awal tercatat mencapai sekitar 20 ton semangka, dengan rata-rata berat setiap buah mencapai 10 kilogram. Di pasar lokal, harga semangka saat ini berkisar Rp 6.000 per kilogram, sehingga panen kali ini memiliki nilai ekonomi sekitar Rp 120 juta.
“SL Tematik ini merupakan metode pembelajaran petani berbasis praktik langsung. Petani dilatih mulai dari tahap perbenihan, penanaman, hingga pascapanen. Jadi mereka bukan hanya menanam, tapi memahami seluruh prosesnya,” terang Wayan.
Ia menambahkan bahwa program Sekolah Lapang menjadi bagian dari strategi peningkatan kapasitas petani secara berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, petani diberikan pemahaman teknis dan manajerial, agar mampu mandiri dalam mengelola usahataninya dan meningkatkan produktivitas lahan.
Panen perdana ini menjadi bukti nyata bahwa integrasi antara pengetahuan, pendampingan, dan kemauan petani dapat menghasilkan capaian pertanian yang signifikan. Di tengah tantangan ketahanan pangan nasional, langkah ini dinilai strategis untuk mendukung visi Kabupaten Sumbawa sebagai daerah agraris yang maju dan mandiri. (DS/02)