Dinamikasumbawa.com
SUMBAWA- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumbawa terus menunjukkan tren positif dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Sumbawa pada 2024 tercatat sebesar 72,36 poin, meningkat dari 72,37 pada tahun sebelumnya. Dengan capaian ini, Sumbawa kini masuk kategori “Tinggi”, meskipun masih berada di posisi keenam se-Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kenaikan IPM tersebut ditopang oleh perbaikan di seluruh komponen pembentuknya. Usia Harapan Hidup (UHH) naik menjadi 72,67 tahun pada 2024, dari 71,49 tahun pada 2020. Harapan Lama Sekolah (HLS) meningkat menjadi 13,34 tahun, menandakan peluang pendidikan semakin terbuka. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) juga bertambah dari 7,92 tahun pada 2020 menjadi 8,59 tahun pada 2024. Selain itu, pengeluaran per kapita mencapai Rp10,35 juta per tahun, yang mencerminkan daya beli masyarakat semakin membaik.
Dari sisi laju pertumbuhan, IPM Sumbawa juga mencatat hasil stabil. Tahun 2023 menjadi capaian tertinggi dengan laju pertumbuhan 1,37 persen, lebih tinggi dari rata-rata NTB sebesar 0,95 persen. Meski pada 2024 laju pertumbuhan menurun ke 0,95 persen, tren positif ini tetap memberikan optimisme terhadap peningkatan kualitas pembangunan manusia di masa mendatang.
Capaian tersebut menjadi bukti nyata bahwa berbagai program pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi telah membawa dampak positif. Kualitas hidup masyarakat Sumbawa secara umum terus membaik sejalan dengan visi daerah untuk mewujudkan “Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera”.
Namun, tantangan masih ada. Pemkab Sumbawa perlu terus memperkuat strategi dalam meningkatkan rata-rata lama sekolah dan memperbaiki daya beli masyarakat agar kesenjangan dengan daerah lain di NTB dapat dipersempit.
Di bawah kepemimpinan Bupati, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, dan Wakil Bupati,, Drs. H. Mohamad Ansori, Pemkab Sumbawa telah menetapkan target pembangunan 2026 sebagai arah strategis pembangunan daerah.
Berdasarkan dokumen perencanaan, terdapat delapan indikator utama pembangunan yang dikejar, yakni pertumbuhan ekonomi 5,15 persen, tingkat pengangguran terbuka 2,17 persen, penurunan kemiskinan 10,86 persen, rasio gini 0,299, IPM 73,91, indeks kualitas lingkungan hidup 76,80, indeks ketahanan pangan 88,24 persen, serta PDRB per kapita sebesar Rp 38,996 juta.
Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot menegaskan bahwa target tersebut disusun berdasarkan kajian strategis dengan landasan data dan aspirasi masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Sumbawa berkomitmen menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan kelestarian lingkungan. Target 2026 ini menjadi arah kebijakan yang jelas untuk kita bersama,” ungkapnya, Senin (8/9/2025).
Dengan target tersebut, Pemkab Sumbawa optimistis IPM akan terus meningkat hingga menembus 73,91 poin pada 2026, sekaligus memperkuat daya saing daerah di Provinsi NTB. (DS/02)

