Tekan Stunting, Pemda Sumbawa Terapkan Lokus Intervensi

Dinamikasumbawa.com

SUMBAWA- Sebanyak 2.965 balita di Kabupaten Sumbawa tercatat masih mengalami stunting atau pertumbuhan tidak optimal. Angka ini setara dengan 8,67 persen dari total balita di Kabupaten Sumbawa, berdasarkan data dari aplikasi e-PPGBM. Karenanya, untuk menekan angka stunting, Pemda Sumbawa akan melakukan lokus intervensi.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumbawa, dr. Hj. Nieta Ariyani, Selasa (3/6/2025) mengatakan, angka stunting di Kabupaten Sumbawa sebesar 8,67 persen. Data ini berbeda dengan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang mencatat hingga 29 persen.

Menurutnya, penyebab utama stunting berasal dari buruknya asupan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak. Selain itu, pernikahan anak di bawah umur dan kondisi lingkungan yang tidak sehat turut memperparah situasi.

“Investasi gizi di 1.000 hari pertama adalah kunci utama. Bukan hanya mencegah stunting, tapi juga berbagai kasus kesehatan lain bisa ditekan jika periode ini benar-benar diperhatikan,” jelasnya.

Ia mencontohkan salah satu kawasan rawan stunting di Kelurahan Uma Sima. Banyak warga tinggal di rumah tidak layak huni di atas lahan sewaan, sehingga sulit untuk dilakukan intervensi pemerintah.

“Masalah stunting ini tidak bisa dilihat dari gizi saja, tetapi juga lingkungan dan kondisi tempat tinggal. Ini yang membuat penanganannya menjadi kompleks,” ujar dr Nieta.

Untuk menekan angka stunting, terangnya, DP3AP2KB telah memetakan 11 desa di 10 kecamatan sebagai lokus intervensi tahun 2025. Desa-desa tersebut antara lain Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara, Desa Labuan Bajo dan Stowe Brang Kecamatan Utan, Kelurahan Uma Sima Kecamatan Sumbawa, Desa Bugis Medang Kecamatan Labuhan Badas, Desa Klungkung Kecamatan Batulanteh, Desa Sukamulya Kecamatan Labangka, Desa Lebangkar Kecamatan Ropang, Desa SP III Prode Kecamatan Plampang, Desa Suka Maju Kecamatan Lunyuk, dan Desa Simu Kecamatan Maronge.

“Semua desa lokus sudah kami identifikasi. Kami berkomitmen menurunkan angka stunting lewat berbagai program terintegrasi,” tegasnya. (DS/02)

Articles You Might Like

Share This Article

Get Your Weekly Sport Dose

Subscribe to TheWhistle and recieve notifications on new sports posts